kemarin aku bilang untuk menyeduh sebuah kopi nikmat walaupun rasanya tetap pahit.
dahiku mengkerut. aku heran dengan senja yang akan datang hari ini. warnanya hitam, mungkin akan tercipta hujan. yah terkadang hujan memang berganti datang, membuat orang tidak merasa bosan dengan senja yang sama. pada air yang mulai turun membasahi tanah gersang. dahiku tetap mengkerut, dan kini mataku berlinang air mata.
aku ingat dulu pernah aku berjuang ditengah hujan hanya untuk menutupi air mata karena aku menangis. yah, sering kali aku menangis ditengah hujan. biar semua ikut basah, begitu aku pikir.
tapi hujan disenja kali ini memang teramat beda. jauh.
ada kenangan yang muncul tiap kali air hujan bersuara ketika menghantam tanah. itulah dirimu.
untuk kesekian kalinya kopi di hujan senja tak pernah nikmat (lagi). sial aku pikir.
0 komentar:
Posting Komentar