pertama dan terakhir tak pernah mustahil.
begitulah mungkin. saat ini.
pertama, aku sedang menunggu perempuan sama yang datang tepat satu tahun yang lalu. tepat pada saat kami pernah bersama namun berpisah untuk waktu yang sangat lama. sampai sekarang.
kedua, aku tetap menunggu, perempuan yang selalu membawa makanan dari rumah. membagi ketika istirahat, lalu tersenyum seraya memuji ibunya. sampai sekarang aku masih ingat rasanya.
ketiga, jika kemudian di tahun pertama ia tidak datang maka berikutnya aku tetap menunggu. walau aku tahu menunggu tidak serta membawakan kabar gembira. hanya keresahan atas apa yang akan terjadi di masa depan.
keempat, lalu kau bilang kita tidak pernah pantas lagi karena semua tidak akan berjalan semestinya lagi. pikir kembali. karena jika itu ucapanmu, maka benar adanya penantianku selama satu tahun sia-sia.
kelima dan seterusnya.. aku singkat. pada bagian ini aku hanya memberi tahu bahwa nanti pada bagian ke 6,7,8,9, dan seterusnya aku akan bercerita dan juga menunggu setiap waktu yang terlewat. mungkin 1,2,3,4,5 sampai 9 tahun kedepan. jika memang aku tidak pernah mendapat kembali maka tak apa, aku memang terlahir untuk melakukan hal konyol dan tidak bermanfaat.
yah jika tahun depan, tahun depannya lagi, tahun depannya lagi, tahun depannya lagi, kau tidak datang. tak apa. benar. tak apa.
tadinya aku mau lanjut menangis, tapi bentar aku tutup catatan ini. ada wanita yang harus ku kenali.
0 komentar:
Posting Komentar